Hal baik tidak selamanya datang dari hal yang baik. Tidak selamanya hal baik akan dilakukan oleh orang baik, dan diberikan kepada orang baik. Hal baik tidak hanya berputar pada orang-orang baik saja. Tapi kadang hal baik juga bisa datang dari sesuatu yang kotor. Datang dari luar, yang tidak jelas asal usulnya. Dan hal baik bisa datang dari orang yang jahat dan berdosa. Sehingga kita tidak bisa mengartikan atau menghakimi orang-orang yang terlihat jahat atau terlihat kriminal. Karena bisa saja merekalah yang akan membawa kebaikan dan perubahan.
Kadang Kita Perlu Untuk Terlihat Jahat Untuk Menjalankan Kebaikan Kita
Kita terlalu naif untuk urusan kemanusiaan. Kita terlalu rasis kadang. Dengan berpikir berbagi pada yang baik-baik saja. Berbagi pada kalangan yang sudah ditentukan misalnya. Dan saat ada orang yang kesusahan tapi dia tidak tergolong dalam kelompok yang sudah ditentukan. Bukan berarti dia tidak bisa kita beri bantuan. Bukan berarti dia tidak berhak menerima pemberian atau mendapatkan bala bantuan. Disini sering sekali diuji keegoisan orang-orang. Dan disini akan terlihat sebagaimana hati orang-orang.
Mana yang benar-benar tulus. Dan mana yang ada maunya. Mana yang ada niatnya. Dan disini kita harus paham. Karena tidak semua orang yang berbuat baik, berniat baik, itu adalah tulus ingin berbuat baik. Kadang kala. Itu hanya salah satu cara untuk melepaskan keegoisan mereka. Dalam artian. Mereka berbuat baik, karena bentuk rasa bersalah mereka pada beberapa hal yang sudah dilakukan. Dan begitu seterusnya. Sehingga baik itu relatif. Dan kita juga harus paham.
Ada juga orang yang terlihat jahat tapi memiliki niat dan maksud yang baik. Tampang mereka bisa saja sangat menyeramkan. Tapi apa yang ingin mereka sampaikan dan apa yang mereka ingin berikan itu adalah baik. Dan jauh lebih baik seperti itu, daripada memiliki tampang baik tapi niatnya jahat atau memiliki maksud tersembunyi. Dan kita harus paham itu. Belajarlah hal tersebut. Kalian akan sering bersinggungan dengan hal yang seperti itu,